JAKARTA — Halal BI Halal Nasional akan digelar dengan tema “Halal BI Halal Untuk Merajut Persatuan dan Kedaulatan Rakyat” di Patung Kuda pada Kamis 18/4/2024.
Halal bi halal dan Silaturahmi On The Street dihadiri sejumlah tokoh, emak-emak, milenial, gen-z yang intinya berdo’a para pejuang Perubahan untuk mengawal putusan hasil sidang MK terkait gugatan Sengketa Hasil Pemilu 2024.
Sejumlah emak-emak yang aksi Halal Bihalal On The Street ditemui wartawan di tengah-tengah massa aksi dan do’a. Tampak hadir di lokasi aksi Korlap TimNas AMIN 01 Supomo dan Agus.
Koordinator Ibu Fadilah Faiz yang merupakan Relawan, Emak-Emak Pejuang Perubahan mengungkapnya visi dan misinya.
“Salam pejuang perubahan, hari ini alhamdulillah baru pertama kali sampaikan apa yang menjadi visi misi, organisasi kami, yang kami beri judul emak ‘Ngoceh pejuang perubahan’, ” ucap Fadilah Faiz kepada wartawan .
“Visi misi kami sederhana, kami ingin perubahan di Negara kita tercinta ini bersama orang-orang yang kami anggap jujur juga amanah, ” imbuhnya.
Fadillah Faiz menuturkan perjuangan kami tidak sesuatu yang brutal , namun kami selalu ingin membersamai pejuang-pejuang perubahan dengan selalu berkumpul dan melakukan doa bersama, dan selalu tampil sesuai karakter kami Emak-Emak yaitu menjadi penenang bagi yang gundah, menjadi pendamai ditengah yang galau, memberi semangat bagi yang putus asa, dan Insya Allah ingin menjadi contoh bahwa Emak-emak mampu untuk merubah nasib dengan berjuang landasan nya ikhtiar dan doa, serta keyakinan kepada apapun yang menjadi taqdir keputusan ALLAH SWT.
Ia menyebutkan kelompok relawan emak-emak yang equal.
“Kami Relawan Emak - emak Pejuang Perubahan dengan Koord saya Fadilla, Bu Ecin dan Bu Yati dan kawan-kawan, ” ucap Siti Fadilah kepada wartawan.
“Disini kita tidak ada Ketua, semua berkumpul di Emak-emak Pejuang Perubahan, dari berbagai simpul, bersatu yang insya Allah ke depan bisa terbentuk semacam presidium yang isinya kaum ibu, ” tambahnya.
Fadillah Faiz menegaskan kelompok emak-enak pejuang perubahan menekankan do’a, ikhtiar dan keikhlasan.
“Kita selalu mengedepankan munajat dan ikhtiar dengan hati yang tulus, jujur apa adanya, berjuang untuk perubahan yang lebih baik, bersama orang baik dan niat-niat yngg baik, tidak neko-neko.
“Sebagai akhir dari langkah perjuangan adalah tawaqal dan bagaimana saja nantinya tetap melangkah bersama yang beramanah. Insya Allah. Aamiin Yaa Rabbal Alamin, ” pungkasnya. (Yoss)